Proses Pembelajaran Dan Penguatan Agama Islam Warga Kutuh Pada Agama Islam
DOI:
https://doi.org/10.53958/wb.v9i2.638Keywords:
Pembelajaran, Penguatan, Warga KutuhAbstract
Abstract. Family I Rasun, residents of Angansari Village embraced Islam because they had a dream and began to adapt to a new life by embracing Islam. The challenges faced in everyday life did not dampen their enthusiasm to continue to embrace Islam. A new religion for them, they still lived and tried to carry out worship. This process was a challenge and difficult for the family of I Rasun. Thus, the researcher wanted to know the process of learning and strengthening the Islamic religion of the Angansari Village Residents towards Islam. The research method used a qualitative, descriptive type of research which is a phenomenon of the life of the Angansari Village community. Through in-depth observation and interviews to obtain the information needed in the study. This study shows that Family I Rasun with patience and tenacity and steadfastness in the face of the challenges faced can overcome difficulties and are able to adapt to their residents so that until now they live in harmony. The process they go through is through the introduction of basic Islamic concepts, the priority of Islamic education from an early age, and community involvement.
Abstrak. Keluaga I Rasun, warga Desa Angansari memeluk agama Islam karena bermimpi dan mulai beradaptasi dengan kehidupan baru dengan memeluk agama Islam. Tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari tidak melunturkan semangat beliau tetap menganut agama Islam. Agama yang baru bagi mereka, tetap dijalani dan berupaya untuk menjalani ibadah. Proses tersebut merupakan tantangan dan berat dilakukan oleh keluarga I Rasun. Dengan demikian peneliti ingin mengetahui proses pembelajaran dan penguatan agama Islam Warga Desa Angansari terhadap agama Islam. Metode penelitian dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif, deskriptif yang merupakan fenomena kehidupan masyarakat Desa Angansari. Melalui observasi dan wawancara secara mendalam untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa Keluarga I Rasun dengan kesabaran dan keuletan serta tabah terhadap tantangan yang dihadapi dapat melewati kesulitan dan mampu beradaptasi dengan warga mereka sehingga sampai saat ini mereka hidup rukun. Proses yang mereka lalui melalui pengenalan konsep dasar Islam, prioritas pendidikan Islam sejak dini, dan keterlibatan komunitas.
References
[2] Choli, I. (2019). Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Islam. Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 35-52.
[3] Fuad Nashori. 2002. Potensi-potensi Manusia Seri Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset., hal. 52.
[4] Kurdi, S., & Perdana, F. R. (2009). POLEMIK PERAN GENDER TERHADAP STATUS SOSIAL DI MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM. GENDER, CHILDREN, AND LAW. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 39.
[5] Maman, Andewi Suhartini, & Ahmad Nurwadjah. (2022). Konsep Pengenalan Terhadap Allah (Ma’rifatullah) dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam. Asian Journal of Philosophy and Religion, 1(1), 37–50. https://doi.org/10.55927/ajpr.v1i1.357
[6] Muhajir Ansori, R. A. (2017) “STRATEGI PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA PESERTA DIDIK”, JURNAL PUSAKA, 4(2), pp. 14–32. doi: 10.35897/ps.v4i2.84.
[7] Munadlir, A. (2016). Strategi sekolah dalam pendidikan multikultural. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Ahmad Dahlan, 2(2), 114-130.
[8] Nasrul Umam dan Utami Budiyati. 2020. Pembelajaran Bahasa Arab Anak Usia Dini. Berbasis Nilai-Nilai Karakter. Jurnal Warna Vol. 4, No. 1, Juni.
[9] Sri Sumarni dkk. 2015. Pengembangan Model Pendidikan Karakter Berbasis Penguatan Modal Sosial Bagi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Jurnal Pembangunan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2015)
[10] Yasmansyah, Y & Husni A. 2022. Konsep dasar Pendidikan Agama Islam. Indonesia Research Jourmal on Education. Vol. 2 No. 2, 783-790//https://doi.org/10.31004/irje.v2i2.124.
[11] Sholeh, Badrus. 2018. Reconstruction of Integrative Islamic Education in The Transformative Prophetical Education Framework. Proceedings of Annual Conference for Muslim Shcolars. Ancoms 2018: Book Series 1.
[12] Abdullah Azis Ahyadi, Psikologi Agama dan Kepribadian Muslim Pancasila, (Bandung: Sinar Baru, 1991), h. 109.
[13] Abu Ahmadi dan Noor Salimi. 2008. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, cet. Ke-5. akarta: Bumi Aksara. hal. 202 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 63.
[14] Lexy, J Moleong. (2008) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[15] Muzakar, A., Abdul Azizurrahman, M. E., & Khotmi, N. (2003). Psikologi Sosial. Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat: Universitas Hamzanwadi Press (Anggota IKAPI).
Saryono, 2010. Metode Penelitian Kualitatif, PT. Alfabeta, Bandung
[16] Tohari Musnamar, Dasar-dasar konseptual Bimbingan dan Konseling Islami, (Yogyakarta: UII Press, 1992), h. 24.
[17] DepDikBud, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, hal.895. https://kbbi.web.id/agama, diakses 21 agustus 2019
[18] Utami, I. B. (2018). Peran komunitas Islam dalam menyemangati keagamaan para pemuda: Penelitian di Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah Bandung (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).