Pemberdayaan Potensi Ekonomi Warga Minoritas Muslim Banjar Angansari Desa Kutuh Kintamani Kabupaten Bangli Bali
DOI:
https://doi.org/10.53958/wb.v6i11.77Keywords:
Pemberdayaan Potensi EkonomiAbstract
ABSTRAK
Pemberdayaan ekonomi masyarakat diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat itu sendiri dengan cara mengelolah sumberdaya apa saja yang dikuasainya, dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Pemberdayaan diarahkan guna meningkatkan ekonomi masyarakat secara produktif sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan pendapatan yang lebih layak. Hasil pemberdayaan ekonomi warga banjar Angansari, yaitu dari hasil usaha tani dan ternak, pengadaan homeindustri sebagai usaha sampingan dan penunjang menambah pendapatan keluarga serta pengadaan koperasi syariah sebagai sarana pendanaan usaha bagi warga banjar Angansari yang membutuhkan modal dalam rangka membuka usaha. Dengan adanya pemberdayaan potensi ekonomi diharapkan warga banjar Angansari memiliki peningkatan dalam pendapatan dan bersiap menyongsong pembukaan sektor pariwisata desa Kutuh Kintamani Bangli.
ABSTRACT
Community economic empowerment is defined as economic activities that are carried out independently by the community itself by managing whatever resources they control, in order to meet their basic needs and that of their families. Community empowerment can only occur if the community itself also participates. Empowerment is directed at improving the community's economy productively so that it is able to produce high added value and more decent income. The results of the economic empowerment of Banjar Angansari residents, namely from the results of farming and livestock, procurement of home industry as a side business and support to increase family income and the provision of sharia cooperatives as a means of business funding for Banjar Angansari residents who need capital in order to open a business. With the empowerment of economic potential, it is hoped that the residents of Banjar Angansari have an increase in income and are ready to welcome the opening of the tourism sector in Kutuh Kintamani Bangli village.
References
[2] Kartasasmita ,Ginandjar, Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan, Jakarta: PT. Pustaka Cidesindo, 1996, Wawancara dengan Bpk. Awaluddin, warga banjar Angansari Desa Kutuh Kintamani Bangli.
[3] https://ajaib.co.id/apa-itu-koperasi-syariah-pelajari-di-sini-yuk, diakses Januari 2021
[4] http://bali.bps.go.id/statictictable/2018/02/15/33/penduduk-provinsi-bali-menurut-agama-yang-dianut-hasil-sensus-penduduk-2010.html
[5] https://dalamislam.com/info-islami/8-keutamaan-berniaga-dalam-islam, diakses 19 Agustus 2020
[6] https://silamedia.id/bisnis-dan-ukm/peluang-industri-kreatif-2019.html, diakses tanggal 16 September 2020
[7] https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan_masyarakat, diakses tanggal 22 Agustus 2020