MODERASI ISLAM DALAM KURIKULUM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS (SLTA)

Authors

  • Mohammad Fawaid STAI Denpasar Bali

DOI:

https://doi.org/10.53958/wb.v9i2.689

Keywords:

Moderasi Islam, Pendidikan Agama Islam, Siswa

Abstract

Abstrak. Siswa menjadi kelompok yang sangat rawan terseret oleh arus radikalisme keagamaan. Usia yang masih sangat muda dan masih labil dengan semangat yang menyala-nyala, serta kerinduan untuk menjalankan agama secara lebih kāffah (komprehensif) membuat kelompok muda termasuk siswa beragama Islam di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) akan menjadi kelompok sosial yang paling rentan disusupi dan menjadi sasaran dari kelompok radikal yang mendakwahkan pemahaman dan sikap keagamaan yang kaku dan cenderung dangkal. Di sisi lain, liberalisme agama pada saat yang sama juga sudah mulai merasuk ke sebagian kalangan muda, tak terkecuali siswa Muslim yang ada di SMA. Maka perlu, strategi untuk menanamkan nilai-nilai moderat Islam ke dalam diri peserta didik dengan memanfaatkan kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam di kelas. Hal ini karena faktor-faktor utama pelaku kekerasan, tindakan anarkistis dalam konflik social berlatarbelakang agama adalah kelompok-kelompok yang berafiliasi pada Islam. Sehingga mau tidak mau, Pendidikan Islam mempunyai tanggungjawab moral dan social untuk turut mencari jalan keluarnya.

References

Abdurrohman, A. (2017). Eksistensi Islam Moderat dalam Perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 121–138.
Achmad, N. (2001). Pluralitas Agama: Kerukunan dalam Keragaman. Jakarta: Kompas.
Ainiyah, N. (2013). Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam. Jurnal Al-Ulum, 13(1), 25–38.
Anwar, S. (2016). Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik. Bandar Lampung: Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Raden Intan Lampung.
Arif, M. (2012). Pendidikan Agama Islam Inklusif- Multikultural. Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 1–18.
Aziz, A. (2016). Menangkal Islamofobia melalui Re-Interpretasi Al-Qur’an. Al-A’raf, XIII(1), 65–82.
Azizah, A., Muslihudin, & Suteja. (2013). Orientasi Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam Kurikulum 2013 Perspektif Thomas Lickona. Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah, 1(2), 1–13.
Azra, A. (2007). “Eksplorasi atas Isu-Isu Kesetaraan dan Kemajemukan: Hubungan antar Agama” dalam Franz Magnis Suseno dkk. Memahami Hubungan antar Agama. Yogyakarta: eLSAQ Press.
Baidhawy, Z. (2005). Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Erlangga.
Baso, A. (2015). Islam Nusantara: Ijtihad Jenius dan Ijma’ Ulama Nusantara (Jilid 1). Jakarta: Pustaka Afid.
Burhani, A. N. (2012). Al-Tawwasut wa-I I’tidal: The NU and Moderatism In Indonesian Islam. Asian Journal of Social Science, 40(5/6), 564–581.
Fadl, K. A. El. (2005). Selamatkan Islam dari Muslim Puritan (terj. Helm). Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Freire, P. (2007). Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fuad, M. (2016). “Hukum Islam Indonesia: dari Nalar Partisipatoris Hingga Emansipatoris” dalam Akhmad Sahal dan Munawir Aziz (ed.), Islam Nusantara: dari Ushul Fiqh Hingga Paham Kebangsaan. Bandung: Mizan Pustaka.
Hair, M. A. (2018). Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan Masyarakat. Ahsana Media: Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman, 4(2), 28–34.
Hanafi, M. M. (2013). Moderasi Islam: Menangkal Radikalisasi Berbasis Agama. Jakarta: Ikatan Alumni Al-Azhar Mesir Cabang- Indonesia.
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 9, No. 2, 2018 P. ISSN: 20869118 E-ISSN: 2528-2476194
Harahap, S. (1997). Islam Dinamis: Menegakkan Nilai-Nilai Ajaran Al-Qur`an dalam Kehidupan Modern di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kholil, M. (1994). Al-Qur`an dari Masa ke Masa. Solo: Rahmadani.
Kholiq, A. (2015). Pendidikan Agama Islam dalam Kebudayaan Masyarakat Kalang. Jurnal at-Taqaddum, 7(2), 327–345.
Listia, Arham, L., & Gogali, L. (2007). Problematika Pendidikan Agama di Sekolah: Hasil Penelitian Tentang Pendidikan Agama di Kota Jogjakarta 2004-2006. Yogyakarta: Interfidei.
Majid, A. (2004). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nata, A. (1996). Al-Qur’an dan Hadits: Dirasah Islamiyyah I (Cet. ke-V). Jakarta: Raja Grafndo Persada.
Rokhmad, A. (2012). Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal.
Walisongo, 20(1), 79–114.Sahal, A., & Aziz, M. (2015). Islam Nusantara: dari Ushul Fiqh Hingga Paham Kebangsaan. Bandung: Mizan Pustaka.
Shihab, M. Q. (1996). “Membumikan” Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Cet. ke-XI). Bandung: Mizan Pustaka.
Suharto, T. (2017). Indonesianisasi Islam: Penguatan Islam Moderat dalam Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia. Al-Tahrir, 17(1), 155–178.
Sulaiman, A.-H. S. K. M. (1989). Menyanggah Keraguan terhadap Al-Qur’an Bukti AlQur’an sebagai Wahyu. Solo: Ramadhani.
Wibowo, A. M. (2014). Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa melalui Mata Pelajaran PAI pada SMA Eks RSBI di Pekalongan. Analisa, 21(2), 291–303.
Wiyani, N. A. (2012). Pendidikan Agama Islam Berbasis Anti Terorisme di SMA. Jurnal Pendidikan Islam, I(2), 65–83.
Yahya, F. A. (2018). Meneguhkan Visi Moderasi Dalam Bingkai Etika Islam: Relevansi dan Implikasi Edukatifnya. In Annual Conference for Muslim Scholars (pp. 466–478).

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Fawaid, M. (2024). MODERASI ISLAM DALAM KURIKULUM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS (SLTA). Widya Balina, 9(2), 277–288. https://doi.org/10.53958/wb.v9i2.689