Transformasi Kepemimpinan Wanita Dalam Pendidikan Islam: Mengatasi Tantangan Dan Menerapkan Inovasi
DOI:
https://doi.org/10.53958/wb.v9i2.633Keywords:
Kepemimpinan Wanita, Pendidikan Islam, Kepemimpinan Transformasional, Stereotip Gender.Abstract
Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi oleh pemimpin wanita dalam pendidikan Islam, khususnya di Madrasah Aliyah, yang sering dihadapkan pada stereotip gender dan keterbatasan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kepemimpinan transformasional dan partisipatif oleh Dwi Lisa Yudhistira, S.Pd., di Madrasah Aliyah Al-Falah dan memahami dampaknya terhadap kualitas pendidikan di madrasah tersebut. Dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional Dwi Lisa, yang berfokus pada visi, inspirasi, dan motivasi, berhasil menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan kolaboratif. Pendekatan partisipatifnya meningkatkan kolaborasi dan rasa memiliki di antara guru, staf, dan siswa. Meskipun menghadapi stereotip gender, Dwi Lisa mampu mengatasinya melalui konsistensi kinerja dan inovasi, termasuk integrasi teknologi dan diversifikasi program ekstrakurikuler. Penelitian ini memberikan wawasan praktis tentang peran kepemimpinan wanita dalam pendidikan Islam dan dapat menjadi referensi bagi institusi lain dalam mengembangkan kepemimpinan yang efektif dan inklusif.
References
[2] Astuti, M., Febriani, R., & Oktarina, N. (2023). Pentingnya Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter Generasi Muda. 4(3), 140–149. https://doi.org/ttps://doi.org/10.53958/ft.v4i3.302
[3] Bass, B. M., & Riggio, R. (2006). Transformational leadership (2. ed). Psychology Press.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications, Inc.
[4] Eagly, A. H., & Carli, L. L. (2008). Through the labyrinth: The truth about how women become leaders (2. print). Harvard Business School Press.
[5] Eccles, J. S., & Barber, B. L. (1999). Student council, volunteering, basketball, or marching band: What kind of extracurricular involvement matters? 14(1), 10–43.
[6] Education Development Trust. (2020). Women in education leadership. Education Development Trust. https://www.edt.org
[7] Garrison, D. R., & Kanuka, H. (2004). Blended learning: Uncovering its transformative potential in higher education. The Internet and Higher Education, 7(2), 95–105. https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2004.02.001
[8] Kalaitzi, S., Czabanowska, K., Fowler-Davis, S., & Brand, H. (2017). Women leadership barriers in healthcare, academia and business. Equality, Diversity and Inclusion: An International Journal, 36(5), 457–474. https://doi.org/10.1108/EDI-03-2017-0058
[9] Kvale, S. (2007). Doing Interviews. Sage Publica.
[10] Merriam, S. B. (2009). Qualitative research: A guide to design and implementation (2. ed). Jossey-Bass.
[11] Musta’id, A. (2023). The Position of Women in Islamic History. Journal of Islamic History and Manuscript, 2(1), 21–34. https://doi.org/10.24090/jihm.v2i1.6966
[12] Nasukah, B., Sulistyorini, S., & Winarti, E. (2020). PERAN KOMUNIKASI EFEKTIF PEMIMPIN DALAM MENINGKATKAN KINERJA INSTITUSI. AL-TANZIM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 81–93. https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v4i1.899
[13] Noor, N. M. (2018). Women Leadership in Islamic Education: Challenges and Opportunities in Malaysia. 23(4), 456–478.
[14] Robbins, S. P., & Coulter, M. (2015). Management (13th ed). Pearson Education.
[15] Yin, R. K. (2018). Case study research and applications: Design and methods (Sixth edition). SAGE.
[16] Yukl, G. (2010). Leadership in Organizations ((7th ed.).). Pearson.