Analisis Kecerdasan Emosional dan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 191 Kotanopan, Sumatera Utara

  • Khoirunnisa Parinduri Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Bambang Trisno Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Fajriyani Arsya Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Puti Andam Dewi Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
Keywords: Analysis, Emotional Intelligence, Teacher Performance

Abstract

This research intends to analyze the emotional intellect and ability of Islamic education teachers at SD Negara 191 Kotanopan and to analyze the ability of Islamic education teachers at SD Negara 191 Kotanopan. This research uses descriptive research type. There are also methods of collecting information using observation, question and answer and selection. The result of this research is that the emotional intellect of Islamic education teachers in SD Negara 191 Kotanopan is not good. This is evidenced by the teacher's lack of coolness in dealing with students, the teacher does not often share encouragement with students, and in telling students to pick up dirt the teacher does not prove exemplary in the form of participating and picking up dirt. The ability of Islamic religious education (PAI) teachers at SD Negara 191 Kotanopan is not good. This is evidenced by teachers who arrive at school late, teachers after sharing learning go to eat and do not monitor teaching participants in the learning method, teachers who do not monitor teaching participants when cleaning, teachers only use preaching procedures with constant methods and lack of passion for exploring learning methods, teachers who do not organize category space during the learning method.

References

Abdul Majid. (2007). Pemrograman Pembelajaran Meningkatkan Standar Kompetensi Guru (Edisi Ketiga). Bandung: PT Anak Muda Rosdakarya.
Agus Santoso. (2022). Mengendalikan Marah Jadi Seni (Edisi M. B. Muvid). Surabaya: CV. Garis Besar Aksara Pres.
Agus Wibowo. (2017). Jadi Guru yang Berkepribadian (Strategi Membuat Kompetensi serta Kepribadian Guru). Yogyakarta: Pustaka Siswa.
Agustian, A. G. (2001). Rahasia Berhasil Membuat Intelek Marah Serta Kebatinan EBQ (Penuh Emosi Kebatinan Quotient). Jakarta: Arga Keagungan Persada.
Arisman dkk. (2018). Akibat Kompetensi Karakter Guru kepada Dorongan Belajar Partisipan Ajar MTSN 2 Bone Kabupaten Bone. Jurnal Diskursus Islam, Vol.
Ely Manizar Hektometer. (2017). Mengatur Intelek Marah. Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 198-213.
Faizal Faliyandra. (2022). Tri Pusat Intelek Sosial: Membuat Ikatan Bagus Dampingi Orang Pada Area Pendidikan Di Masa Teknologi. Batu: Literasi Nusantara.
Goleman, D. (2022). Ikatan Keberfungsian Keluarga dengan Intelek Penuh Emosi Pada Mahasiswa.
Goleman, D. (2022). Intelek Penuh Emosi. Jurnal Sosial Humaniora Sigli, 5(2), 209-210.
Regu Konferensi Guru Edukasi serta Pengarahan Provinsi DKI Jakarta. (2010). Jasa Pengarahan pada Dasar Pendidikan Menengah. Jakarta: Grasindo.
Saptoto. (2010). Ikatan Intelek Marah dengan Keahlian Coping Adaptif. Jurnal Ilmu Jiwa, 1 atau 6, 13-21.
Satiadarma, M. P., & Waruwu, F. E. (2003). Ceria Intelek: Prinsip untuk Orang Berumur Serta Guru dalam Ceria Anak Pintar. Jakarta: Pustaka Terkenal.
Satriani. (2014). Akibat Anggapan Anak Didik Mengenai Kecerdasan Penuh Emosi Guru kepada Hasil Belajar Matematika (Skripsi). Makasar: Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makasar.
Sobirin. (2021). Akibat Kemampuan Guru kepada Dorongan Belajar Anak, Kepala Sekolah, Guru, serta Pembelajaran. Bandung: Gradasi Brilian.
Sukendra, I. K., dkk. (2020). Instrumen Riset. Pontianak: Mahameru Pree.
Syahrum, S. U., & Yamin, N. (2019). Akibat Profesionalisme Guru serta Kecerdasan Penuh Emosi kepada Kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam. Jurnal Manajeman Pendidikan, 14(1), 38-44.
Syofia Siregar. (2017). Tata Cara Riset Kualitatif, Di Lengkapi dengan Analogi Kalkulasi Buku Petunjuk & SPSS. Jakarta: Emas Pernada Alat Group.
Uno, H. B. (2017). Pekerjaan Kependidikan: Problema, Pemecahan, serta Pembaruan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Alam Aksara.
Uray Iskandar. (2013). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Kenaikan Kemampuan Guru. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 1024.
Usman, M. U. (2009). Jadi Guru Handal. Bandung: PT. Anak Muda Rosda Buatan.
Wadi Reina Anggraini. (2021). Akibat Kompetensi Karakter serta Intelek Penuh Emosi kepada Kemampuan Guru SMP Negara 13 Balikpapan. Jurnal Administratif Bidang Usaha, 4(3), 257-268.
Wahjosumidjo. (2008). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wahyuni, D. U. (No. hlm. tercantum). Akibat Komitmen Organisasional, Intelek Penuh Emosi serta Karakter kepada Kemampuan Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta di Area Surabaya Barat. Jurnal Kawan Kerja Ekonomi serta Manajeman Bidang Usaha, 4 atau 1, 69-75.
Wibowo. (2014). Akibat Komunikasi Badan, Intelek Penuh Emosi, serta Pengumpulan Ketetapan kepada Aplikasi Kedudukan Kepemimpinan Kepala SD. Jurnal Akuntabilitas Manajeman Pendidikan, 2 atau 2, 147-158.
Yogaswara, A. (2010). Partisipasi Administratif Kepala Sekolah serta Sistem Infomasi Kepengewaian kepada Kemampuan Membimbing Guru (Analisa Purwakarta Kabupaten Purwakarta). Jurnal Riset Pendidikan, 11(2).
Yudistiro, I. A. (2015). Akibat Intelek Penuh Emosi, Area Kegiatan dan Patuh kepada Kemampuan Guru dengan Komitmen Badan Sebagai Moderasi. Jurnal Manajeman Pangkal Energi Orang, 9(1), 38-50.
Yusuf, S., & Sugandhi, N. M. (2011). Kemajuan Partisipan Ajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Published
2024-05-09
How to Cite
Parinduri, K., Trisno, B., Arsya, F., & Dewi, P. A. (2024). Analisis Kecerdasan Emosional dan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 191 Kotanopan, Sumatera Utara. Faidatuna, 5(2), 165-175. https://doi.org/10.53958/ft.v5i2.498