DAMPAK PENURUNAN RUANG TERBUKA HIJAU TERHADAP EKONOMI, SOSIAL DAN LINGKUNGAN DAERAH ( STUDI KASUS EKSPANSI PARIWISATA DIKOTA BATU )
DOI:
https://doi.org/10.53958/wb.v10i2.867Abstract
Batu City, as a major tourist destination, has experienced rapid growth in tourism infrastructure development, leading to the conversion of agricultural land and green open spaces into commercial areas. Using a case study methodology and a qualitative approach, this study gathers data in many sub-districts through documentation, in-depth interviews, and observation, including Sidomulyo, Songgokerto, and Oro-Oro Ombo. The findings indicate that the decline in Green Open Space (GOS) has negatively impacted environmental quality (such as rising temperatures and increased flood risk), disrupted the livelihoods of agricultural communities, and caused economic disparities due to the dominance of the tourism service sector. While tourism contributes to regional income, without sustainable environmental management, the long-term economic potential may decline. Therefore, a tourism development strategy that balances economic growth with environmental preservation is essential.
References
Badan Pusat Statistik Kota Batu. (2023). Kota Batu Dalam Angka 2023. BPS Kota Batu.
Hamdani, A., & Wardani, R. (2018). Peran sektor pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi Kota Batu. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 19(1), 12–23.
Hanafi, I., & Fitrianto, R. (2022). Alih fungsi lahan dan penurunan ruang terbuka hijau di Kota Batu: Tinjauan ekologi perkotaan. Jurnal Perencanaan Wilayah, 13(2), 88–98.
Hartono, D., & Anindita, R. (2020). Dampak kehilangan ruang terbuka hijau terhadap ekonomi dan kualitas hidup perkotaan. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 11(1), 45–57.
Hasibuan, R., Nasution, A., & Purba, L. (2023). Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian Indonesia pascapandemi. Jurnal Ekonomi Makro, 14(3), 76–84.
Kementerian Pekerjaan Umum. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan. Jakarta: KemenPU.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 63 Tahun 2003 tentang Ruang Terbuka Hijau di Kota.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
Siregar, D. (2019). Degradasi ruang terbuka hijau dan dampaknya terhadap resiko bencana lingkungan. Jurnal Ekologi Perkotaan, 7(2), 33–42.
Setiawan, M., & Prasetyo, H. (2021). Dampak ekspansi pariwisata terhadap ekowisata dan sektor pertanian: Studi kasus di kota wisata. Jurnal Ekonomi Regional, 15(1), 58–69.
Sudiarta, I. M., Sutrisna, I. W., & Yasa, I. M. (2021a). Analisis dampak tidak langsung sektor pariwisata terhadap ekonomi lokal. Jurnal Pariwisata dan Pembangunan Daerah, 9(1), 24–36.
Sudiarta, I. M., Widiastuti, I. A., & Antara, M. (2021b). Pengaruh pertumbuhan pariwisata terhadap lingkungan fisik dan sosial: Studi longitudinal di Bali. Tourism and Environment Journal, 4(2), 101–114.
Susanto, H., & Mustika, R. (2022). Perubahan lanskap lingkungan akibat pariwisata dan implikasinya terhadap ekonomi jangka panjang. Jurnal Sains Lingkungan, 8(1), 22–34.
Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
UNWTO. (2022). Tourism and Sustainable Development Goals – Progress Report. United Nations World Tourism Organization.